Lampung Selatan—(ZL),—- Sikap tegas, anggota TNI Kodim 0421 Lampung Selatan (Lamsel) terhadap pengusaha tambang batu mas logam mulia, patut diapresiasi. Pasukan berseragam loreng ini, memastikan akan menutup kegiatan usaha tambang batu yang berada di Desa Sidomekar Kecamatan Katibung Lamsel dan sekitarnya dalam waktu dekat.
“Kalau benar tambang mas tersebut illegal, tidak ada alasan untuk tidak ditutup,” Kata Komandan Rayon Militer (Danramil) Kecamatan Katibung, Lamsel. Kapten Inf Sukandi, mewakili Komandan Distrik Militer (Dandim) Letkol Kav Robinson Oktovianus Bessie, SH. Dihubungi, melalui teleponnya, pada minggu (2/2/2020).
Langkah tegas ini dilakukan, menindak lanjuti adanya isu tak sedap yang sebelumnya mencoreng TNI menerima uang sebagai jatah pengamanan tambang batu mas, yang diduga illegal tersebut. “Jangankan nerima uang, kenal saja saya tidak dengan Hi. Nanang selaku pengusaha tambang batu mas itu,” jelas mantan Danramil, Kecamatan Kalianda lamsel ini.
Lebih jelas, Sukandi menambahkan. Dalam waktu dekat pihaknya, akan menurunkan anggota TNI kelokasi tambang, sebab menurut dia hampir satu tahun lebih dirinya menjabat sebagai Danramil dikecamatan itu tidak mengetahui jika ada kegiatan penambangan batu logam mas mulia.
Karenanya, mengenai hal ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Polsek dan Camat setempat, bila perlu dilakukan rapat khusus untuk mengundang para pengusaha tambang batu logam mas mulia. Nantinya, akan terungkap apakah benar TNI telah menerima uang, yang dimaksud merupakan jatah pengamanan. “Intinya masalah ini harus jelas, kapan dan dimana saya menerima jatah yang dimaksud oleh pengusaha tambang,” ungkapnya lagi.
Sikap tegas juga dilakukan Mapolsek Katibung, diberitakan sebelumnya korps bhayangkara ini berencana akan menurunkan tim untuk menindaklanjuti adanya dugaan kegiatan tambang batu mas illegal tersebut. Mendapat informasi, soal uang jatah pengamanan dampaknya membuat pihak kepolisian ini berang.
Kapolsek Katibung, IPTU. Wido Dwi Arifiya Zaen, mewakili Kapolres Lamsel, AKBP Edi Purnomo, ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp-nya membantah mengenai adanya jatah pengamanan terhadap pihaknya tersebut. “Kalaupun ada jatah, penerimaannya harus ada bukti ndan,” Demikian pesan WhatsApp yang dikirimkan Wido kepada media ini, pada sabtu (01/02/2020).
Yang jelas tambah dia, dengan adanya informasi dugaan terima jatah upeti tersebut. Mantan Kapolsek Abung Timur Kabupaten Lampung Utara ini, berjanji akan mengambil langkah tegas mengenai adanya dugaan terima jatah pengamanan. “Pada intinya, saya tidak berani mengatakan benar atau tidak, karena anggota saya ada 25 personel, dan saya belum tahu kalau ada anggota yang bermain dibelakang saya, yang jelas jika terbukti maka saya koordinasikan dengan pihak propam untuk dilakukan penanganan internal,” pungkasnya. (Raka/Hb)
Komentar